Ah, memang rada kesel kalau inget kejadian waktu itu. Waktu itu gue seting Telkomsel Flash tapi melakukan kesalahan yang ‘tidak dirasakan ada kesalahan’ namun berakibat fatal buat gue! Yang ada, gue hanya sesalkan informasi http://www.telkomsel.com/web/telkomselflash yang dirasa sebagai jebakan mantap buat ‘tukang ngulik kurang gaek’ kayak gue ini -hehe-. Jadinya gue kirim surat pembaca ke KOMPAS lewat faks 0215486085, dibantu seorang kawan berinisial JL. Tapi apa daya, surat itu tak sampai juga. Mungkin masih banyak surat yang ‘berkomplain hakiki’ dibanding surat gue yang berbau ‘sharing bencana’ -hehehe-. Okey, seperti apa kejadiannya. Gue copy-in aja yak…..

Jakarta 11 Juli 2007

HATI-HATI, JEBAKAN TARIF TELKOMSEL FLASH

HSDPA (High Speed Downlink Package Access) dan UMTS (Universal Mobile Telecomunication System) memang menjadi eforia bagi penggila mobile internet. Apalagi dengan kecepatan data ideal hingga 386 kbps (kilo bits per second) untuk UMTS bahkan ada yang mengklaim 3,2 Mbps (mega bits per second) untuk HSDPA! Sangat menggiurkan bagi mereka yang pusing dengan lambatnya GPRS (General Package Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution)/EGPRS (Enhanced GPRS) yang mentok pada kecepatan data ideal 115,4 kbps.

Apalagi tawaran tarifnya menarik dengan harga yang miring dengan kisaran harga Rp. 0,5 per kb (kilo bits) atau setara Rp. 4 per kB (kilo Bytes) dimana 1 Byte disetarakan = 8 bit. Jauh berbeda dengan tarif GPRS/EDGE yang berkutat di Rp. 5-25 per kb. Nah, lebih mencengangkan lagi tarif layanan 3G Telkomsel Flash yang di-round-up dengan hitungan waktu sebesar Rp. 350,-/menit. Tentu menggiurkan sekali bagi penggila lime wire atau transfer data lainnya, menyingkirkan operator lain yang bermain paket data 250 MB (Mega Bytes) hingga 3 GB (Giga Bytes) dengan penambahan sisa paket mulai Rp 0,5/kb atau malah ada yang Rp. 0,35/kB!

Sama halnya saya sebagai pelanggan kartuHalo. Setelah membaca seksama di website http://www.telkomsel.com/web/telkomselflash mulai dari halaman ‘About’, ‘Tarif’, ‘Perangkat’, ‘Cara Penggunaan’, ‘Cakupan Jaringan’ hingga ‘Syarat Ketentuan’, saya pun berunjuk penasaran mencobanya. Melalui kartu data PCMCIA (Personal Card Memory Card International Association) HSDPA bermerk Sierra Wireless AirCard® 875, aktivasi dijalankan dengan mengirimkan SMS ke 3636 dengan ketikan ‘Flash’ melalui software 3G Watcher di laptop saya. Dalam kurun waktu kurang dari 2 detik, saya terima jawaban: “Selamat! Layanan Telkomsel Flash Anda sudah diaktifkan. Anda dapat menikmati cepatnya akses internet hingga 3,2 Mbps secara nirkabel dari laptop/PC Anda”.

Tak ayal, seperti pemakaian kartu Xplor GPRS Flat (andalan jaringan mobile internet saya), PCMCIA type II itu langsung meng-auto setting untuk bisa dikoneksi internet. Sehingga dalam sekejap tombol ‘Connect’ software 3G Watcher ditekan. Hasilnya, internet tersambung dengan baik dibalik sinyal UMTS. Kecepatan datanya cukup membuat saya kagum dengan kisaran 180-350 kbps (berdasarkan kalkulasi http://www.3g.indosat.com/bandwidthmeter). Koneksi berjalan sekitar 20 menit (tepatnya Senin 9 Juli pukul 17:18-17:38 WIB) dengan pertimbangan biaya kisaran Rp. 350,- x 20 menit = Rp. 7.000,-.

Namun betapa kagetnya saya, esok harinya saya mendapatkan SMS tagihan sebesar Rp. 654.673,- sementara informasi yang saya cek via *888# hanya Rp 76.481,-! Lekas saja, saya mendatangi Grapari Halo terdekat (di Wisma Slipi Lt. 5, Jakarta Barat) untuk menanyakan hal ini. Diterima oleh sdri Akteri Pustaka Putri, dengan penjelasan setingan yang saya jalankan adalah bertarif GPRS sebesar Rp. 12/kb! Singkat kata, kesalahan pun saya akui dengan kalkulasi kisaran 50 Mega Bytes data yang diterima dikalikan 12 kilo bits/sec menghasilkan tarif Rp. 480.000,-. Semua itu terjadi dalam 20 menit! Bayangkan Bapak-Bapak, Ibu-Ibu!

Setelah itu saya cek info hal ini di website Telkomsel. Ternyata, informasi ini telah dijelaskan di halaman ‘Panduan Pemecahan Masalah’! Sial bagi saya tidak membacanya. Disitu dijelaskan bahwa, apabila koneksi ‘langsung lewat’ alias tanpa diblok halaman ‘Home Screen Telkomsel Flash’ adalah error. Kesalahan saya adalah tidak menyeting secara manual Profile Network AirCard® 875 yang harus ditulis ‘Profile name’: Tsel Broadband dan APN (Access Point Name): flash dengan tipe koneksi: manual. Aneh, kalaupun setingan itu belum saya isi, mengapa jaringan bisa dikoneksi dengan lancar? Hebat… hebat…

Sayangnya, setingan koneksi ala Telkomsel Flash tidak dijelaskan gamblang di halaman sebelumnya (dari ‘Perangkat’, ‘Cara Penggunaan’, ‘Cakupan Jaringan’ hingga ‘Syarat Ketentuan’). Yang saya tahu, semua sintaks error jaringan dimanapun adalah kegagalan koneksi. Tapi mengapa yang didapat justru koneksi lancar, hanya salah jalur tarif? Sinyal 3G yang saya dapat bertarif GPRS! Mirip sekali dengan penumpang ekonomi salah beli tiket pesawat kelas bisnis. Padahal antisipasi sudah saya lakukan, koneksi nirkabel semua dilakukan di jalur 3G (bukan 2G, jalur GPRS/EDGE). Apes bagi saya memang. Apakah ini kesalahan sistem Telkomsel?

Yang saya keluhkan, mengapa hal ini tidak diwanti-wanti di halaman ‘Cara Penggunaan’, mungkin bisa dengan huruf tebal atau pop up flash/window? Justru informasi ini hanya ada di halaman ‘Panduan Pemecahan Masalah’ (bahasa teknisnya Troubleshooting) dimana secara umum (termasuk saya) hanya mengkliknya ketika dapat masalah. Dari sini, saya merasa terkena jebakan yang tidak lucu dari pihak/sistem Telkomsel yang dimata saya hanya mengedepankan pemasukan keuangan dibanding teknologi yang ada. Sistem telekomunikasi yang bagus tentu tidak merugikan beberapa pihak. Sebagai contoh, saya sebagai pelanggan Xplor GPRS Flat saja tidak akan pernah bisa menikmati layanan 3G UMTS hingga HSDPA biarpun simcard sudah 3G Ready dan PCMCIA bersinyal kuat di HSDPA, kecuali apabila mengganti layanan itu lewat operator. Bagaimana dengan Telkomsel yang katanya ‘produk Tanah Air’ ini? Saya sudah sangat kecewa dengan layanan paska bayar Telkom Flexi (tahun 2003-2004), Indosat StarOne (2005-2006) dan Indosat Matrix (2004-2007). Apakah saya harus sangat kecewa kembali dengan layanan Telkomsel ini?

Hormat Saya

Tommi Adisukma

Jl.Panjang No. 8A,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat

 

———————-

Sebagai tambahan info, kejadian ini ternyata masih mending dibanding sesama pemakai kartu Halo di kasus yang sama. Bisa Anda klik di komplain spontan gue di http://www.mediakonsumen.com/Artikel645.html dan juga bahasan forum yang cukup membuat kaget yaitu di: http://kaskus.us/showthread.php?t=578707 atau  http://kaskus.us/showthread.php?t=510128&page=8 yang akhirnya sukses ditebus bayar separuh. Bagaimana caranya? Gue belum tahu, harus tanya lagi ke Grapari. Tapi mo dikata apa, gue dah bayar via ATM BCA. Biasanya sih urusannya tat-tit-tut berkepanjangan n selalu bikin pusing. Kalau memang ada niat baik karena kesalahan APN, ya pihak telkom bisa saja meng-autodebetkan kesalahan APN ini berdasarkan record network. Ribet? Ah masa sih company segede Telkom yg isinya insinyur2 universitas ternama enggak bisa ngurus soal begini. Nah, kalau ada masalah yang sama soal ini, mohon Anda sharing ke halaman ini. Saya sebagai journalist, biarpun bukan di ‘desk telco atau dunia gadget’, bisa membantu mengungkapkan ‘ketidakbecusan’ apapun produk meski hanya gue informkan ke rekan di media yang lebih berkompeten. Tararengkyu

(reposted Oct 15 ’07)